tag:blogger.com,1999:blog-41067271161571032862024-02-19T09:10:31.916-08:00Gol D. GustiGol D. Gustihttp://www.blogger.com/profile/06098682934562271231noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-4106727116157103286.post-1048571330608503282011-04-22T06:34:00.000-07:002011-04-22T06:34:48.485-07:00Cinta dalam Diam<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">cukup cintai ia dalam diam ..</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">kau ingin memuliakan dia,</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang,</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..<br />
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah pilihkan untukmu ..<br />
<br />
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali ??<br />
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..<br />
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ..<br />
<br />
<br />
karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..<br />
kekuatan harapan ..<br />
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..<br />
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ??<br />
<br />
dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,<br />
biarkan ia tetap diam ..<br />
<br />
jika dia memang bukan milikmu,<br />
toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ..<br />
<br />
biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu<br />
menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ..</span>Gol D. Gustihttp://www.blogger.com/profile/06098682934562271231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4106727116157103286.post-543831614633081042010-12-14T06:27:00.000-08:002010-12-14T07:12:55.530-08:00Silsilah Cinta Sejati [Part 1]<div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><a href="http://remajaislam.com/images/stories/gambar/gambar5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #333333; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Image" border="0" src="http://remajaislam.com/images/stories/gambar/gambar5.jpg" /></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagian orang menyangka bahwa jika seseorang ingin mengenal pasangannya mestilah lewat pacaran. Kami pun <span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: normal;"></span>merasa aneh kenapa sampai dikatakan bahwa cara seperti ini adalah satu-satunya cara untuk mengenal pasangan. Saudaraku, jika kita telaah, bentuk pacaran pasti tidak lepas dari perkara-perkara berikut ini.</span></div><div style="color: #333333; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="color: #333333; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pertama: Pacaran adalah jalan menuju zina</b></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang namanya pacaran adalah jalan menuju zina dan itu nyata. Awalnya mungkin hanya melakukan pembicaraan lewat telepon, sms, atau chating. Namun lambat laut akan janjian kencan. Lalu lama kelamaan pun bisa terjerumus dalam hubungan yang melampaui batas layaknya suami istri. Begitu banyak anak-anak yang duduk di bangku sekolah yang mengalami semacam ini sebagaimana berbagai info yang mungkin pernah kita dengar di berbagai media. Maka benarlah, Allah <em>Ta’ala</em> mewanti-wanti kita agar jangan mendekati zina. Mendekati dengan berbagai jalan saja tidak dibolehkan, apalagi jika sampai berzina. Semoga kita bisa merenungkan ayat yang mulia,</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em>Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.</em>”(QS. Al Isro’: 32). Asy Syaukani<em>rahimahullah </em>menjelaskan, “Allah melarang mendekati zina. Oleh karenanya, sekedar mencium lawan jenis saja otomatis terlarang. Karena segala jalan menuju sesuatu yang haram, maka jalan tersebut juga menjadi haram. Itulah yang dimaksud dengan ayat ini.”<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn1" style="text-decoration: underline;">[1]</a> Selanjutnya, kami akan tunjukkan beberapa jalan menuju zina yang tidak mungkin lepas dari aktivitas pacaran.</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kedua: Pacaran melanggar perintah Allah untuk menundukkan pandangan</b></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Padahall Allah <em>Ta’ala </em>perintahkan dalam firman-Nya,</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em>Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.</em>” (QS. An Nur: 30). Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada para pria yang beriman untuk menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan yaitu wanita yang bukan mahrom. Namun jika ia tidak sengaja memandang wanita yang bukan mahrom, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em>Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku</em>.”<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn2" style="text-decoration: underline;">[2]</a></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketiga: Pacaran seringnya berdua-duaan (berkholwat)</b></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasulullah<em> shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>bersabda,</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em>Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.”<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn3" style="text-decoration: underline;">[3]</a></em> Berdua-duaan (kholwat) yang terlarang di sini tidak mesti dengan berdua-duan di kesepian di satu tempat, namun bisa pula bentuknya lewat pesan singkat (sms), lewat kata-kata mesra via chating dan lainnya. Seperti ini termasuk semi kholwat yang juga terlarang karena bisa pula sebagai jalan menuju sesuatu yang terlarang (yaitu zina).</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Keempat: Dalam pacaran, tangan pun ikut berzina</b></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Zina tangan adalah dengan menyentuh lawan jenis yang bukan mahrom sehingga ini menunjukkan haramnya. Dari Abu Hurairah <em>radhiyallahu ‘anhu </em>, Rasulullah<em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em>Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.</em>”<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn4" style="text-decoration: underline;">[4]</a></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inilah beberapa pelanggaran ketika dua pasangan memadu kasih lewat pacaran. Adakah bentuk pacaran yang selamat dari hal-hal di atas? Lantas dari sini, bagaimanakah mungkin pacaran dikatakan halal? Dan bagaimana mungkin dikatakan ada pacaran islami padahal pelanggaran-pelanggaran di atas pun ditemukan? Jika kita berani mengatakan ada pacaran Islami, maka seharusnya kita berani pula mengatakan ada zina islami, judi islami, arak islami, dan seterusnya.</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Menikah, Solusi Terbaik untuk Memadu Kasih</b></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Solusi terbaik bagi yang ingin memadu kasih adalah dengan menikah. Nabi<em>shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>pernah bersabda,</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">« لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ »</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><tt>“<em>Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.</em>”</tt><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn5" style="text-decoration: underline;">[5]</a></span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inilah jalan yang terbaik bagi orang yang mampu menikah. Namun ingat, syaratnya adalah mampu yaitu telah mampu menafkahi keluarga. Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em>Wahai para pemuda<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn6" style="text-decoration: underline;">[6]</a></em>, <em>barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya</em>.”<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn7" style="text-decoration: underline;">[7]</a> Yang dimaksud <em>baa-ah</em> dalam hadits ini boleh jadi jima’ yaitu mampu berhubungan badan. Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud <em>baa-ah</em> adalah telah mampu memberi nafkah. Yahya bin Syarf An Nawawi<em>rahimahullahh </em>mengatakan bahwa kedua makna tadi kembali pada makna kemampuan memberi nafkah.<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn8" style="text-decoration: underline;">[8]</a> Itulah yang lebih tepat.</span></div><div style="font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inilah solusi terbaik untuk orang yang akan memadu kasih. Bukan malah lewat jalan yang haram dan salah. Ingatlah, bahwa kerinduan pada si dia yang diidam-idamkan adalah penyakit. Obatnya tentu saja bukanlah ditambah dengan penyakit lagi. Obatnya adalah dengan menikah jika mampu. Ibnul Qayyim <em>rahimahullah</em>mengatakan, “<em>Sesungguhnya obat bagi orang yang saling mencintai adalah dengan menyatunya dua insan tersebut dalam jenjang pernikahan</em>.”<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftn9" style="text-decoration: underline;">[9]</a></span></div><div style="line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref1" style="font-size: 12px; text-decoration: underline;">[1]</a><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><em>Fathul Qodir</em>, Asy Syaukani, 4/300, Mawqi’ At Tafaasir.</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref2" style="text-decoration: underline;">[<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">2]</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"> HR. Muslim no. 5770</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref3" style="text-decoration: underline;">[3]</a> HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini <em>shohih ligoirihi</em><em> </em>(shahih dilihat dari jalur lainnya).</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref4" style="text-decoration: underline;">[4]</a> HR. Muslim no. 6925.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref5" style="text-decoration: underline;">[5]</a> HR. Ibnu Majah no. 1847. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Ash Shahihah no. 624.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref6" style="text-decoration: underline;">[6]</a> Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama Syafi’iyah. (Lihat <em>Al Minhaj Syarh Shahih Muslim</em>, Yahya bin Syarf An Nawawi, 9/173, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392 H)</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref7" style="text-decoration: underline;">[7]</a> HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref8" style="text-decoration: underline;">[8]</a> Lihat <em>Al Minhaj Syarh Shahih Muslim</em>, 9/173.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/pra-nikah/9-apakah-mengenal-pasangan-harus-lewat-pacaran.html#_ftnref9" style="text-decoration: underline;">[9]</a><em>Rodhotul Muhibbin</em>, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 212, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah Beirut, tahun 1412 H.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><br />
</div>Gol D. Gustihttp://www.blogger.com/profile/06098682934562271231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4106727116157103286.post-4477100575808450352010-12-14T06:17:00.000-08:002010-12-14T06:19:44.057-08:00Bersemangat dalam hidup !<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-size: 12px; line-height: 21px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1.8em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/04/photo0111-300x225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt=""cahaya"" border="0" height="150" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/04/photo0111-300x225.jpg" width="200" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><br />
<span class="Apple-style-span">Semua ujian yang menimpa sudah diukur oleh Allah dan Ia tidak mungkin menyia-nyiakan kebaikan hamba-Nya yang beriman. Saudaraku yang budiman, tiadalah menimpa suatu musibah melainkan dengan izin Allah. <b><i>“Allah tiada membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… (QS. Al-Baqarah: 286)</i></b>. Allah pun menjanjikan, <b><i>“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyiraah: 5-6).</i></b> Karena itu, kita jangan pernah takut dan panik menghadapi segawat apa pun kehidupan ini.</span></span></span></div><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span id="more-63" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-style: initial; border-style: initial; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></span></span><br />
<span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></span></span><br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 1.8em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Semua ujian yang menimpa sudah diukur oleh Allah dan Ia tidak mungkin menyia-nyiakan kebaikan hamba-Nya yang beriman.</span></span></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 1.8em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang yang beriman itu tidak akan pernah rugi. Diberi nikmat dia bersyukur, syukur adalah kebaikan bagi dirinya. Diberi ujian dia bersabar, dan sabar adalah kebaikan bagi dirinya. Kita tidak akan hancur oleh siapa pun juga, satu-satunya yang akan menghancurkan kita adalah perilaku kita sendiri.</span></span></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 1.8em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh karena itu tetaplah bersemangat mengarungi hidup ini hingga Allah memanggil kita dengan Rahmat dan Kasih-Nya. Wallahu a’lam bish showab</span></span></div>Gol D. Gustihttp://www.blogger.com/profile/06098682934562271231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4106727116157103286.post-47656826124667022862010-12-12T08:15:00.000-08:002010-12-14T06:31:34.007-08:00Hilangkan Kebiasaan Tidur Pagi!<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 21px;"><i>Bismillahirahmannirahim</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 21px;"><i></i></span><br />
<a href="http://rumaysho.com/images/stories/Pantai_Sadranan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Waktu Pagi" border="0" src="http://rumaysho.com/images/stories/Pantai_Sadranan.jpg" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 21px;">Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah <b>waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya.</b> Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 21px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 21px;"></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 21px;"><br />
</span></span><br />
<div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;"><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;"><i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Saudaraku</i></b>, ingatlah bahwa orang-orang sholih terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur yaitu bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau <i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">rahimahullah</i> mengatakan,</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[1] tidur ketika sangat butuh,</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[2] tidur di awal malam –ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam-,</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[3] tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore-. Apalagi di waktu pagi dan sore sangat sedikit sekali manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu ‘Ashar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah <b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit</b>. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai <i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">ghonimah</i> (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang sholih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (<i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Madarijus Salikin</i>, 1/459, Maktabah Syamilah)</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;"></div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; color: red; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">BAHAYA TIDUR PAGI</b></span><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;"><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;"> </b></b></div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Pertama</b>] Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Kedua</b>] Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush sholih (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Ketiga</b>] Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Keempat</b>] Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau <i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">rahimahullah </i>berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (<i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Miftah Daris Sa'adah</i>, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Kelima</b>] Menghambat datangnya rizki.</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit sholat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat." (<i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Zaadul Ma’ad</i>, 4/378)</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">[<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Keenam</b>] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (<i style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Zaadul Ma’ad</i>, 4/222)</div><div style="background-color: transparent; border-width: 0px; font-size: 12px; margin: 15px 0px; outline-width: 0px; padding: 0px;">Sumber: <a href="http://rumaysho.com/undefined/" style="background-color: transparent; border-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;" target="_blank">www.rumaysho.com</a></div>Gol D. Gustihttp://www.blogger.com/profile/06098682934562271231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4106727116157103286.post-64330343855476401132010-12-12T07:45:00.000-08:002010-12-12T08:30:21.845-08:00Nilai Diri Kita<i>Bismillahirahmannirahim.</i><br />
<i><br />
</i><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiezy0X0L-hGApnlq6tTlqlSCAzk8H76TtamIJJQ4qf1NRSRYzuB4_iBfFaGy4Wpd6J68N-2Hs-ZRtMs2k4gwO537AsV8DoT1qsgNlL3fwtVdYXzcI5_9PVPeINj203Y7gvb8VbuW3ocXk/s1600/injak-motivasi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiezy0X0L-hGApnlq6tTlqlSCAzk8H76TtamIJJQ4qf1NRSRYzuB4_iBfFaGy4Wpd6J68N-2Hs-ZRtMs2k4gwO537AsV8DoT1qsgNlL3fwtVdYXzcI5_9PVPeINj203Y7gvb8VbuW3ocXk/s1600/injak-motivasi.jpg" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
<span id="more-586"></span><br />
Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan. <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://www.resensi.net/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">***</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sahabat Blogger, cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sahabat blogger, seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.<br />
Kita tetap tak ternilai di mata Allah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.</span><br />
<div><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan modal hidup.</span></div><div></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang dibenci.</span></div><br />
Sekian, trims kalo memang thread ini dibaca :D<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span>Gol D. Gustihttp://www.blogger.com/profile/06098682934562271231noreply@blogger.com0